Hari ini, salah satu kekhawatiran utama yang dimiliki orang-orang dan bisnis adalah keamanan siber. Dalam dunia cryptocurrency dan teknologi blockchain, penipuan dan peretasan merupakan masalah yang sering dipublikasikan dan perlu diatasi agar adopsi massal dapat terjadi.

Teknologi blockchain telah merevolusi cara kita menangani transaksi dan menyimpan data. Salah satu fitur utama dari blockchain adalah desentralisasinya, yang memastikan tidak ada satu entitas pun yang mengontrol jaringan. Namun, desentralisasi ini juga menimbulkan tantangan ketika datang ke pemeliharaan keamanan jaringan blockchain.

Masuk ke staking kripto.

Dalam artikel ini, kita akan menjawab pertanyaan - bagaimana staking mengamankan jaringan? Kita juga akan membahas metode keamanan jaringan blockchain lainnya, apa itu staking, bagaimana Anda bisa mendapatkan hadiah dari staking kripto, dan banyak lagi.

Ayo kita mulai.

Apa Itu Staking Crypto & Blockchain?

Staking adalah proses menahan sejumlah mata uang kripto dalam dompet dan menggunakannya untuk mendukung jaringan serta memvalidasi transaksi. Sebagai imbalannya, pelaku staking mendapatkan hadiah atas partisipasi mereka.

Mengapa Staking Kripto Penting Untuk Keamanan Blockchain?

Staking membantu mengamankan jaringan dengan memastikan bahwa ada kelompok validator yang beragam, bukan hanya beberapa pihak terpilih. Desentralisasi kekuasaan ini membuatnya jauh lebih sulit bagi pengguna jahat untuk mengambil alih kendali jaringan. Selain itu, staking juga membantu mencegah jenis serangan tertentu, di mana sekelompok penambang atau validator mengontrol lebih dari setengah kekuatan komputasi jaringan.

Bagaimana Staking Mengamankan Jaringan?

1. Desentralisasi: Dengan adanya jumlah staker yang besar, jaringan menjadi lebih terdesentralisasi, dan menjadi lebih sulit bagi entitas tunggal untuk mengontrol jaringan atau melancarkan serangan 51%.

2. Pencegahan serangan Sybil: Staking juga membuatnya lebih sulit bagi siapa pun untuk melancarkan serangan Sybil, di mana mereka membuat banyak identitas palsu untuk mengendalikan jaringan. Karena staking memerlukan sejumlah mata uang kripto tertentu, biaya untuk membuat banyak identitas palsu menjadi lebih mahal.

3. Mendorong perilaku yang baik: Staking memberikan insentif bagi pengguna untuk bertindak demi kepentingan terbaik jaringan. Jika pengguna bertindak dengan niat jahat, koin yang mereka staking dapat dikurangi, dan mereka bisa kehilangan sebagian dari staking mereka.

4. Mekanisme konsensus: Staking juga membantu dalam menetapkan mekanisme konsensus, di mana validator dipilih berdasarkan jumlah saham yang mereka miliki. Hal ini memastikan bahwa jaringan dipelihara oleh mereka yang memiliki kepentingan dalam kesuksesannya.

Blockchain Mana yang Menggunakan Staking?

Banyak proyek blockchain, termasuk Ethereum 2.0, Cosmos, dan Algorand, menggunakan staking sebagai cara untuk mengamankan jaringan mereka. Beberapa proyek, seperti EOS dan TRON, menggunakan variasi yang disebut Delegated Proof of Stake (DPoS), di mana pemegang token dapat memilih validator.

Staking vs. Mining: Apa Perbedaannya?

Staking dan mining adalah dua cara untuk melindungi integritas jaringan blockchain, tetapi keduanya bekerja dengan cara yang berbeda. Mining melibatkan pemecahan masalah matematika yang kompleks untuk memvalidasi transaksi dan menambahkan blok baru ke blockchain. Staking, di sisi lain, memerlukan validator untuk menyetor sejumlah kripto tertentu untuk menyetujui transaksi baru.

Keuntungan Melakukan Staking Kriptokurensi untuk Pertumbuhan Blockchain

Selain membantu mengamankan jaringan, staking juga memiliki sejumlah manfaat lain. Salah satunya adalah keberlanjutan. Penambangan membutuhkan jumlah daya komputasi dan energi yang signifikan, yang dapat merugikan lingkungan. Staking, di sisi lain, membutuhkan energi dan sumber daya yang jauh lebih sedikit.

Staking juga mendukung skalabilitas, memungkinkan jaringan blockchain untuk memproses lebih banyak transaksi dan mendukung lebih banyak pengguna. Ini juga mendukung desentralisasi dan tata kelola blockchain yang terdistribusi, memungkinkan pemegang token memiliki lebih banyak kontrol atas jaringan.

Hadiah Untuk Staking Mata Uang Kripto

Salah satu keuntungan utama dari staking cryptocurrency adalah kemampuan untuk mendapatkan hasil dan hadiah. Ketika Anda melakukan staking cryptocurrency Anda, Anda pada dasarnya meminjamkan dukungan Anda kepada jaringan. Sebagai balasannya, jaringan akan memberi Anda persentase dari jumlah total cryptocurrency yang Anda staking.

Hasil dan imbalan untuk staking dapat bervariasi tergantung pada jaringan blockchain dan jumlah mata uang kripto yang Anda staking. Beberapa jaringan menawarkan imbalan tetap untuk staking, sementara yang lain memiliki imbalan variabel berdasarkan jumlah total mata uang kripto yang di-staking dan jumlah validator.

Sebagai contoh, dalam kasus Ethereum 2.0, imbalan untuk staking saat ini sekitar 5-6% per tahun, namun ini dapat berubah seiring waktu. Di sisi lain, Cosmos menawarkan imbalan yang bervariasi yang dapat berkisar antara 7-20% tergantung pada jumlah validator dan total jumlah token yang di-stake.

Penting juga untuk dicatat bahwa imbalan staking tidak dijamin dan dapat dipengaruhi oleh kondisi pasar serta kesehatan jaringan secara keseluruhan. Namun, ini bisa menjadi cara yang bagus untuk mendapatkan pendapatan pasif sambil mendukung jaringan dan meningkatkan jumlah kepemilikan Anda dalam mata uang kripto.

Kesimpulan

Staking adalah mekanisme penting untuk memastikan keamanan blockchain. Pemisahan validasi melalui berbagai staker dirancang untuk melindungi integritas blockchain, memastikan tidak ada individu atau kelompok kecil yang memiliki kekuasaan mutlak. Dengan adanya kekhawatiran tentang keberlanjutan dan dampak lingkungan dari penambangan, staking telah menjadi proses validasi yang lebih disukai oleh sebagian besar blockchain.

Ingin dompet yang menjaga keamanan kripto Anda dan memudahkan untuk staking mata uang kripto? Lihat Zert – dompet yang menawarkan keamanan tingkat institusional untuk pedagang ritel.